Awal Mula Terbentuknya Kota Palopo Dari Kerajaan Luwu ke Kota Modern

Asal-usul Palopo (Abad ke-17)
Nama "Palopo" diperkirakan mulai digunakan pada awal abad ke-17, tepatnya saat Kerajaan Luwu memindahkan pusat pemerintahannya dari Malangke ke wilayah yang sekarang dikenal sebagai Palopo. Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 1620-an, di masa pemerintahan Datu Payung Luwu.

Ada juga orang yang mengartikan Palopo secara umum sebagai istilah dalam bahasa lokal yang menggambarkantempat bermukim atau pusat pemerintahan baru.

Masa Kolonial (Abad ke-19 – Awal 20)
Selama masa penjajahan Belanda, Palopo menjadi kota administratif penting di Luwu. Belanda membangun infrastruktur dasar, pelabuhan kecil, serta memperkenalkan sistem pemerintahan kolonial.

Masyarakat hidup dari pertanian, hasil hutan, emas, dan perdagangan laut.

Budaya Bugis dan Luwu tetap kuat dengan nilai siri’ na pac

Masa Kemerdekaan dan Kabupaten Luwu
 Setelah Indonesia merdeka, Palopo menjadi ibu kota Kabupaten Luwu. Sebagai pusat pemerintahan dan pendidikan di Luwu Raya, Palopo tumbuh cepat secara ekonomi dan sosial
Menjadi Kota Otonom (2002)

Kondisi Umum Palopo Tahun 2002
Penduduk Palopo sekitar 130.000–140.000 jiwa.

Kota ini terdiri dari 6 kecamatan, dan kemudian berkembang jadi 9 kecamatan.

Ekonomi Palopo bertumpu pada perdagangan, pertanian, dan jasa, dengan pelabuhan dan pasar sebagai pusat aktivitas utama.

Pusat sejarah dan budaya masih berpusat di sekitar Masjid Tua Palopo dan Istana Kedatuan Luwu. Ini lah foto palopo pada abad ke-17 pada tahun 1604 

Komentar